Senin, 28 September 2015

GASTROMAQUIA - From Madrid to Jakarta


It's been awhile since I last tried to dine somewhere hip. I've been sick and lost my appetite recently (yeah miracle happened, I could lost my appetite!). Jadi beberapa waktu lalu, saya mengunjungi sebuah tempat di seputaran daerah Senopati, tepatnya di Jl. Ciniru, bernama GASTROMAQUIA yang terletak persis di sebelah BISTRONOMY. And as you seen my picture above, selama saya menikmati makanan di sini, banyak sekali adegan foto-foto terjadi mulai dari di bagian depan tempat ini, sampai setiap sudut ruangan.

GASTROMAQUIA pernah meraih penghargaan dari Tripadvisor sebagai top 50 restaurants di Madrid selama 3 tahun berturut-turut, dan kini GASTROMAQUIA turut meramaikan dunia kuliner di Jakarta dengan mendirikan restoran yang terdiri dari 2 lantai yang bernuansa sederhana, sweet, dan juga cozy.







Porcini Croquet - IDR 47,000 ++

Saya mencoba Porcini Croquet dari bagian small bites yang terdiri dari porcini mushroom dan ragout berbalur breadcrumb yang digoreng. Rasa dan after taste dari porcini mushroom sangat khas namun cukup seimbang dengan ragout dan chili sauce sehingga rasa keseluruhan dari croquet ini cukup menarik.

Crispy Calamari - IDR 52,000 ++

This Crispy Calamari had such an appearance. Kalau biasa Crispy Calamari telah berupa potongan-potongan, Crispy Calamari dari GASTROMAQUIA tidak dipotong putus, disajikan dengan menampilan yang menarik dengan  aioli dip dan salad yang segar.

Spaghetti in Spicy Cream Sauce with Bacon - IDR 75,000 ++

Spaghetti with the right amount of spiciness and creaminess, no complain!

Happy Days - IDR 45,000 ++

Next, mocktails! Kalau kalian suka yang manis dan segar, you might want to try Happy Days yang terdiri dari passion fruit, lychee, orange, kiwi. A bit to sweet for me.

Stuck On You - IDR 42,000 ++

I love this Stuck On You Better, carrot, beetroot, and orange. Less sweet and fresh!

Signature Chocolate Mousse with Olive Oil and Seasalt - IDR 50,000 ++

Untuk dessert, saya mencoba Signature Chocolate Mousse yang terbuat dari lindt dark chocolate, olive oil, sea salt. Mousse-nya cukup thick, dengan rasa manis dan pahit yang seimbang, ditambah kejutan rasa asin dari sea salt yang membuat menu dessert ini patut dicoba.

Homemade Vanilla Ice Cream

And this one was a bonus, Homemade Vanilla Ice Cream for instagram posting :D

Overall, I had a nice dining experience at GASTROMAQUIA. A place with nice ambience and good food to conclude it all.

-------
GASTROMAQUIA
Jl. Ciniru I no 1, Kebayoran Baru
Jakarta
Tel. (021) 2930 5091
www.gastromaquia.com
FB/Instagram: gastromaquia



Gastromaquia Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Selasa, 15 September 2015

JAPAN TRIP: DAY 4 Shinjuku Gyoen National Garden, Shibuya, Tokyo Tower, Shinjuku



Akhirnya sampai juga di Tokyo! Saya menginap di daerah Shin-Okubo, yang berjarak 1 station dari Shinjuku Station (Willer Bus Arrival Terminal). Wilayah Shin-Okubo merupakan Korean Town-nya Tokyo, jadi banyak sekali orang Korea, restoran, serta toko-toko Korea di sekitar sini. Kami sampai cukup pagi, dan setelah numpang mandi karena memang belum waktunya check in, kamipun memutuskan untuk jalan-jalan dulu seharian baru malamnya kami akan kembali untuk check in. Tujuan pertama kami adalah Shinjuku Gyoen National Garden, sebuah taman besar di daerah Shinjuku dan Shibuya.
Harga tiket masuk ke Shinjuku Gyoen ini adalah JPY 200 yang dapat dibeli di salah satu gerbang masuk. Sungguh saya juga tidak terlalu ingat melalui gerbang mana kami masuk, bisa sampai saja sudah lumayan bersyukur.



Shinjuku Gyoen juga merupakan salah satu tempat populer untuk melihat cherry blossom, sayangnya ketika saya datang, masa-masa cherry blossom itu sudah lewat. Shinjuku Gyoen ini sagat luas dengan beberapa jenis taman di dalamnya, mulai dari French Garden, English Garden, juga Japanese Garden.




Di tengah Shinjuku Gyoen, ada beberapa tea house yang bisa dikunjungi. Karena penasaran, saya dan teman saya mengunjungi salah satu tea house tersebut yang bernama Rakuutei.


Walaupun ala-ala tradisional, tetap saja untuk pembelian tiket masuk tea house ini dibeli menggunakan mesin. Harga tiket masuknya adalah JPY 700 untuk menikmati teh dan penganan manis.


Di tempat ini, kami dilayani oleh omah-omah Jepang berkimono yang pertama-tama menyajikan pertama semacam kue manis untuk kami, lalu teh hijau yang disajikan dalam  mangkok.


Begini penampilannya.





Seusai mencicip teh dan penganan tersebut, kamipun berpikir, "gini doank?". Rupanya memang begitu saja acara mampir di tea house seharga JPY 700 nya. Sesungguhnya kami expect sesuatu yang lebih wah.


Sesusah itu kami melanjutkan petualangan kami di Shinjuku Gyoen dengan acara foto-foto dan jalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. What I really love about this place was the Japanese Garden, it was beautiful!



Kami juga sempat mampir ke dalam greenhouse yang isinya sudah pasti berbagai macam tanaman. I had plenty of plants pictures but I'm afraid you'll get bored of it.





Shinjuku Gyoen ini juga asik nampaknya untuk piknik. Banyak spot-spot teduh di bawah pohon di mana banyak keluarga duduk-duduk, anak-anak bermain, dan banyak juga saya melihat orang-orang melukis di sekitar tempat ini.



Dari Shinjuku Gyoen, saya mengarah ke daerah Shibuya yang terkenal itu menggunakan kereta. Akhirnya saya melihat sendiri Shibuya Crossing yang ramai itu. Hari itu Sabtu siang dan daerah Shibuya seperti saya duga lumayan ramai oleh berbagai macam manusia.


Jangan lupa juga untuk mencari Hachiko, salah satu spot foto dan spot wajib mampir di daerah Shibuya.


Daerah Shibuya banyak didatangi oleh anak muda, demikian pula turis asing. Saya salah satunya.


Entah mengapa di Jepang ini saya suka agak bingung mau makan di mana, karena memang tidak berencana hunting kuliner juga sih. Akhirnya kami makan siang di salah satu department store, menikmati set lunch dari Azabu Sabo seharga JPY 1,050 ini.



Melanjutkan perjalanan, kami mampir ke salah satu icon fashion terkenal di Shibuya yaitu Shibuya 109, yang gedungnya sudah dapat terlihat dari jauh begitu keluar dari Shibuya Station. Di tempat ini banyak toko-toko fashion ala anak muda Jepang, patut dikunjungi bagi yang menyukai fashion ala Jepang.


Dari sana, saya dan teman saya sempat strolling ke daerah-daerah sekitar sana mengitari pertokoan-pertokoan yang ada, juga duduk-duduk cantik di cafe kecil karena lelah dan haus.




Dari daerah Shibuya, kami mengarah ke Tokyo Tower, salah satu iconic landmark Tokyo.


Bangunan Tokyo Tower bentuknya menyerupai Eiffel Tower hanya saja berwarna merah (international orange seharusnya) dan putih.


Untuk naik dan melihat view dari main observatory Tokyo Tower, kita harus membeli tiket seharga JPY 900.





Dari Tokyo Tower, kami mengarah kembali ke daerah Shinjuku, jalan-jalan sebentar, lalu mampir ke Takashimaya dan Kinokuniya yang tutupnya ternyata cukup cepat. Dari sana kami kembali mengarah kembali ke penginapan kami di Hikari House Tokyo di daerah Shin-Okubo yang sempat saya sebut di awal. Well, that's all for day 4see you on day 5!














-------
JAPAN TRIP SERIES 2019
Furano-Biei Day Trip: Farm Tomita, Shikisai No Oka, Blue Pond
Sapporo: The Food Journal
Sapporo: The Vibrant City of Hokkaido (And Where to Stay)
Falling in Love with Yokohama's Charm
Starbucks Reserve® Roastery Tokyo
Reasons to Stay Around Asakusa (or not)
My Third Japan Trip - The Intro

JAPAN TRIP SERIES 2017
Konnichiwa! I'm back!
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: Preparation and Cost
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: Back to Dotonbori
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: Fall Foliage at Minoo Park and Quick Visit to Kuromon Market
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: Autumn in Kyoto
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: A Day In Takayama
JAPAN AUTUMN TRIP 2017: November Snow at Shirakawa-Go

JAPAN TRIP SERIES 2015