Senin, 27 Oktober 2014

An Italian Afternoon at Tredici Ristorante



I'm back at Senopati area, daerah yang terus berkembang dalam hal kuliner. Pada kunjungan yang jarang-jarang saya ke daerah Senopati kali ini, saya mampir di sebuah restoran yang masih cukup baru yaitu Tredici Ristorante.Tredici Ristorante yang terletak di Jl. Suryo ini (see attached the map below) menyajikan berbagai menu Italian Cuisine


Tredici Ristorante terletak di sisi kanan jalan sederetan dengan restoran baru 3 Wise Monkeys (dari arah Senopati), gedungnya berwarna keabu-abuan, dengan tulisan nama restoran yang cukup mudah terbaca.


Begitu masuk ke dalam, mata saya langsung tertarik kepada area dalam dengan dinding kehijauan dan bangku-bangku berwarna biru mudah dan putih. Rupanya ruangan ala outdoor itu merupakan area smoking, namun karena area indoor hanya tersisa di koridor (gambar di bawah ini) yang cenderung gelap, akhirnya saya duduk di area smoking tersebut.


Nuansa area smoking ala-ala taman ini terasa cerah dan menyenangkan, terlebih karena cahaya matahari masuk langsung ke sini. A perfect place to take your food photos, or your narcissist photos. 





And now, let's eat!

Complimentary Bread - Free

First served is a small basket filled with breads. Potongan rotinya agak mini-mini, tapi tidak apa-apa, karena biasa saya juga tidak menghabiskan terlalu banyak karena menyisakan perut saya untuk makanan yang dipesan.

Lonza Di Maiale Pizzaiola - IDR 96,000 ++

Pesanan saya yang pertama adalah Lonza Di Maiale Pizzaiola yaitu pan fried pork loin with white wine, tomato, oregano, black olives, capers, potato gratin, butter spinach.

Lonza Di Maiale Pizzaiola

Potongan pork loin-nya cukup besar, dan bagian atasnya terlihat cukup ramai oleh capers, tomato, dan black olives. The meat was tender and nice, but everything on the plate, the tomato taste was dominant, and except for the potato gratin tasted a bit too salty for me. The most salty element of this dish was the butter spinach. I don't know whether this dish supposed to be this salty or not, if you know, please do tell me.

Mantova - IDR 118,000 ++

Next, pizza! Saya memesan Mantova yang terdiri dari tomato sauce, mozzarella cheese, Italian pork sausage, gorgonzola cheese, rocket greens.

Mantova
The pizza crust was perfect enough for me, thin, crispy but a bit chewy.  The Italian Pork Sausage was (again) a bit too salty for me, but the rocket greens were there to balance the taste. Mantova was a nice option for pizza.

Major Apple Mojito - IDR 35,000 ++

You know how Jakarta was overheated this past few weeks right? So I decided to order mocktail, and above was the Major Apple Mojito (cold pressed green apple juice, muddled lime, mint soda). I couldn't really taste the apple though.

Panna Cotta Con Fragole - IDR 42,000 ++

Pesanan terakhir saya adalah dessert, dan pilihan saya jatuh pada Panna Cotta Con Fragole - Italian vanilla cream pudding, strawberry sauce.

Panna Cotta Con Fragole

Actually before I went here, I just had my lunch (but still the two of us ordered and finished all the food above), that's why I ordered Panna Cotta, since it wasn't to heavy. How was it? Soft, sweet, yum-yum! 

Jadi bagaimana kesimpulan saya tentang Tredici Ristorante? From the few meals those I tried, it was not amazing, but still, it was nice. The service was in between good and great, I might have to say depend on which waiter/waitress serve you. For Italian cuisine lovers, just go and try Tredici Ristorante.


Extra notes for my readers: forgive me for my language inconsistency, blame my brain.

-------
Tredici Ristorante
Jl. Suryo No. 42
Jakarta
Tel. 021 7204567


View Larger Map

Kamis, 23 Oktober 2014

Martabak H. Abdoel Rozak - Jl. Biak (Roxy)


Buat yang suka mondar-mandir di daerah Roxy atau Tomang, terutama mondar-mandir di Jl. Biak, pasti tahu sebuah tempat yang menjual Martabak Kari Palembang dengan foto owner-nya di banner. Tempat ini dimiliki oleh seorang bapak bernama H. Abdoel Rozak. Dulu tempat ini berupa kaki lima, lama gak lewat, tiba-tiba Martabak H. Abdoel Rozak ini sudah menempati sebuah ruko tak jauh dari lokasi awal (see the google map attached below for location detail).


Tempat ini lumayan ramai di malam hari. Terdapat area indoor non-AC dan outdoor dengan meja kayu dan bangku biasa mengisi ruangan. 


H. Abdoel Rozak ini adalah seorang Palembang keturunan India, makanan yang disajikan di sinipun berbau India seperti roti canai, kari, martabak, nasi kebuli, dan ada juga makanan khas Palembang yaitu mie celor.

Roti Canne Ala Singapura - IDR 30,000

Roti Canne ala Singapura ini sedikit berbeda dengan roti canai biasa, perbedaannya adalah terdapat bawang bombay di Roti Canne ala Singapura. Rasa Roti Canne ala Singapura cenderung mirip dengan martabak telor.

Roti Canne - IDR 30,000 & Kari Ayam - IDR 20,000

Awalnya saya pikir roti canai adalah makanan khas India, namun rupanya roti canai merupakan makanan yang dipengaruhi oleh India, dan terdapat di Indonesia, Malaysia, Singapura saja. Porsi canainya lumayan besar, disajikan dengan kari kentang. Untuk kari ayam atau kari kambing dikenakan biaya tambahan lagi. Kari kentang teksturnya lebih kental dari kari ayam, dan rasanya lebih bland.

Martabak Telor Daging Spesial - IDR 50,000

Martabak telor-nya cukup tebal dan padat, lebih besar ukurannya dari martabak telor yang biasa dijual di kaki lima, dan memang harganya lebih mahal juga. Untuk rasa menurut saya tidak terlalu jauh berbeda dari martabak telor yang biasa saya makan.

Mie Celor - IDR 35,000

Awalnya saya pikir nama Mie Celor ini karena terdapat telor di dalamnya, namun rupanya celor merupakan istilah yang berarti menyiram bumbu/bahan makanan dengan air panas mendidih. Mie yang digunakan berupa mie kuning, dan disajikan dengan tauge serta bawang goreng. Kuah Mie Celor ini agak kental, terbuat dari kaldu udang/ebi serta air kelapa, rasanya sedikit asam, apalagi jika ditambah jeruk. If you like noodle and coconut kind of soup, you must love this.

Es Teh Tarik - IDR 15,000

Es Teh Tarik-nya lumayan segar, agak pekat rasa susunya dibanding tehnya.

Nothing here is my favorite, but still, if I'm craving for canai, this place would be my option.

-------
Martabak H. Abdoel Rozak
Jl. Biak - Roxy
Jakarta


View Larger Map

Senin, 20 Oktober 2014

The Famous Bakso from Medan - Akiaw 99 (Mangga Besar)



No matter how much new hip places swarmed in the town, there's only several places you would go back again and again. Walau banyak restoran baru yang berpenampilan sangat menawan, menawarkan makanan yang fancy dari berbagai belahan dunia, namun seringkali kita kembali ke tempat-tempat makan yang sederhana, tanpa AC dan tidak ada kesan keren atau menawannya. Sebut saja Bakso Akiaw 99 di bilangan Mangga Besar ini, restoran bakso asal Medan ini tidak pernah sepi pengunjung.

Terletak di deretan ruko di wilayah Mangga Besar raya, tempat ini dipadati pengunjung dari waktu ke waktu. Saya datang sekitar jam 7 malam di hari biasa, dan kondisinya saat itu cukup ramai. Dari orang tua sampai anak muda duduk dan menikmati makanan di sini.


Memang tidak banyak pilihan menu di sini, hanya seputar Kwetiaw, Bihun, juga Mie dengan pilihan Baso Sapi, atau juga Baso Campur (daging saja atau dengan jeroan). Saya dan teman saya langsung memesan Mie + Kwetiaw Campur dengan ukuran ekstra, gak masalah kalau mau share tapi satu sukanya kwetiaw yang satu sukanya mie.


Tak lama, empat mangkok tersaji di meja kami, yang satu berisi bakso, daging, jeroan (sengkel, urat, babat), yang satu berisi mie dan kwetiaw, yang satu berisi pelengkap yaitu daun wansui, daun bawang, dan bawang goreng, yang satu lagi berisi kuah tambahan.


Porsinya cukup besar, pas untuk dishare berdua. Tak heran jika banyak orang menyukai Bakso Akiaw 99 ini, daging sapinya manis, baksonya juga enak, kuahnya pas tidak terlalu asin, dan gurih. 


Saya juga menyukai mie-nya yang ukurannya cukup besar-besar.


Sebagai pelengkap, daun wansui menambah rasa dan aroma yang khas dan menambah citarasa dari kuahnya, dan juga bawang goreng membuat rasa keseluruhannya semakin gurih. We even asked for more.


Untuk minuman, entah kenapa kalau ke tempat seperti ini, saya otomatis memesan susu kacang. Untuk semua menu di atas ditambah segelas teh dan 1 botol air mineral, kami membayar sbesar IDR 82,000 saja. Setahu saya untuk harga 1 porsinya sekitar IDR 40,000-50,000-an. 

So how about you? Do you prefer this kind of place or the new and hip fancy places?

-------
Bakso Akiaw 99 Medan
Jl. Mangga Besar Raya 2B
Jakarta
Tel. (021) 629 1419


View Larger Map

Rabu, 15 Oktober 2014

Qualitea Time at Paul, Boulangerie et Pâtisserie


It's been a while since Paul opened it first branch in Indonesia, and I just visited this place days ago. French Bakery ini terletak di bagian luar Pacific Place, tepatnya persis di depan Galeries Lafayette. Tempat yang dirancang seperti cafe-cafe di Perancis ini sudah ramai dikunjungi sehak pertama kali dibuka.

Saya merasa tidak terlalu nyaman makan di tempat yang terlalu ramai apalagi jika harus mengantri, jadi terkadang saya memilih mencoba suatu tempat jika euphorianya sudah agak menurun, dan lagipula sudah ada banyak insight apakah tempat tersebut layak dikunjungi atau tidak. 

Kebetulan beberapa hari lalu seusai makan siang di Wilshire, saya memilikki waktu luang sekitar 2 jam, dan mengarahlah saya ke Pacific Place. Mau mencoba ramen yang lagi ramai itu, tapi masih kenyang dan lagipula saya sudah pernah mencobanya di negeri tetangga, jadilah saya menuju Paul, karena walaupun kenyang, perut selalu memiliki spasi untuk dessert (yang setuju katakan AMIN!)

Rupanya sampai saat ini tempat ini masih cukup ramai. Saya datang sekitar jam 2 siang dan baik bagian dalam maupun luar dari Paul dipenuhi pengunjung, tapi setidaknya saya tidak perlu mengantri karena masih ada meja yang kosong. Area indoornya tidak terlalu besar, malah menurut saya jarak antar meja terlalu sempit. So, it's a no no place to talk privately. 



Saya duduk, membolak-balik buku menu beberapa kali karena bingung mau memesan apa. Tepatnya saya ingin mencoba beberapa namun terbatas karena sedang sendirian. Akhirnya inilah yang saya pesan

English Breakfast Tea - IDR 40,000 ++


English Breakfast Tea

Paul menggunakan brand Dammann Frères untuk teh yang merupakan salah satu brand teh paling besar dan tua di Perancis.

Gourmandise - IDR 25,000 ++

Untuk pastry saya mencoba Gourmandise, pastry dengan crème pâtissière atau custard dan juga chocolate chip drops. The pastry was nice, crunchy on the outside and quite soft in the inside. Crème pâtissière-nya tidak overly manis sehingga pas di lidah saya.

Millefeuille Chocolat - IDR 50,000 ++

Setelah sekitar empat lima kali membolak-balik menu, akhirnya pilihan cake saya jatuh pada Millefeuille Chocolat. Lapisan puff pastry-nya agak tebal, namun flakinessnya pas. The chocolate custard was awesome, but the top glazing was a bit too sweet for me. But overall I love this Millefeuille Chocolat.


Yeah, I finished all of the above all alone, right after lunch and I know I need to repent. Next time, I would like to visit this place with a friend, unless the place is less crowded, I don't mind being alone and enjoy my tea time.

-------
PAUL
One Pacific Place - GF (Galeries Lafayette)
Jalan Jend. Sudirman No.52-53
Jakarta
Tel. (021) 57973464

Senin, 13 Oktober 2014

Wilshire - The Foundry No.8 (SCBD)


Wilshire merupakan salah satu restoran yang berada di The Foundry No. 8, sebuah tempat yang terletak di bilangan SCBD tak jauh dari One Pacific Place. Sebelum masuk ke tempat ini saya melihat banner berisikan dressing rules di tempat ini seperti no sandals, no hoodies, etc, dan langsung saya mereview kembali penampilan saya saat itu, oke nampaknya tidak ada yang melanggar, dan sayapun masuk ke tempat ini.


Tempatnya menurut saya tidak terlalu besar, dengan interior yang 'restoran jaman sekarang' banget. Saya datang di siang hari, dan sinar matahari tidak terelakan menyeruak masuk lewat jendela-jendela kaca, membuat saya cukup kegerahan di tempat saya duduk. Hal ini menjadi catatan buat saya, nampaknya tempat ini lebih asik dikunjungi di malam hari. Seperti apa kurang lebih penampilan dari Wilshire, bisa kita lihat melalui beberapa gambar yang saya ambil di bawah ini.








Let's head to the food. Bicara soal menu, walaupun terasa seperti restoran western, namun Wilshire menyajikan menu dari berbagai belahan dunia, sebut saja steak, pasta, sampai nasi gila disajikan oleh Wilshire

Club Sandwich
note : the photo above is not the real portion

Club Sandwich ini disajikan untuk para tamu dari acara yang saya hadiri di Wilshire. Di buku menu terdapat Half Club Sandwich yang  isinya sedikit berbeda dengan Club Sandwich yang saya coba , terdiri dari beef bacon, chicken, acovado, arugula, monterey jack cheese seharga IDR 55,000 ++. 

Garlic Noodles with Tiger Prawn - IDR 135,000 ++

Garlic Noodles with Tiger Prawn adalah salah satu menu andalan di Wilshire menurut salah seorang chef-nya. Mie-nya dimasakan garlic butter sauce. Rasa mie-nya jadi cenderung manis, dan rasanya cukup sederhana, dan walaupun bumbu utamanya bawang putih, namun after taste dari bawang putih tersebut tidak terlalu terasa.

Burrito

Burrito merupakan salah satu menu paling baru di Wilshire yang bahkan belum ada di buku menu. Burrito merupakan masakan khas Mexico yang biasanya disajikan dengan roti tortilla, namun di sini, semua isian Buritto tersaji seperti di atas tanpa roti tortilla. Menu ini terdiri dari Mexican style rice yang rasanya agak asam, tomato salsa, guacamole, jagung, potongan daging sapi, kacang hitam, serta sour cream. Cara makan yang menurut saya paling pas adalah dengan mencampur semua bahan jadi satu karena kalau menggunakan tortilla, pasti kesemua elemen yang ada dibungkus menjadi satu. 

Slow Cooked 55 Degree Wagyu - IDR 275,000 ++

Keistimewaan Slow Cooked 55 Degree Wagyu adalah potongan wagyu short rib ini dimasak selama 24 jam. Dagingnya empuk, dengan siraman saus yang tidak terlalu banyak. Wagyu short rib ini dihidangkan dengan potongan kentang tipis yang digoreng kering serta salad. Saya lebih suka jika carbs-nya diganti mungkin dengan mashed potato atau baby potato dibandingkan kentang goreng tipis seperti gambar di atas.

Spaghetti Aglio Olio with Prawns- IDR 92,000 ++
note : the photo above is not the real portion

Spaghetti Aglio Olio di Wilshire rasanya cenderung lebih manis dari aglio olio yang biasanya disajikan di restoran-restoran lain. Namun secara keseluruhan rasanya tidak mengecewakan. 

Urban Rice - IDR 45,000 ++
note : the photo above is not the real portion

Urban Rice ini merupakan adaptasi Wilshire terhadap menu street food khas Jakarta yang kita kenal dengan nasi gila, dan kalau kita lihat penampilannya memang nampak seperti nasi gila di mana terdapat tumisan bakso, sosis, sayur, dan bahan lainnya yang dituang ke atas nasi putih,

Lovely Day - IDR 35,000 ++

Lovely Day merupakan mocktail yang terdiri dari buah markisa, serta campuran sirup pineapple, lime, orange. Rasanya cenderung manis dan segar.

Sheila's Carnival - IDR 35,000 ++

Mocktail berpenampilan unik ini terdiri dari campuran buah markisa dengan potongan strawberry, sirup lemon, pineapple, dilengkapi dengan house made cotton candy. Rasanya agak asam namun segar, rasa manis dari cotton candy bisa untuk mengimbangi rasa asamnya.

Overall the food and drinks here were quite nice, tapi rasanya untuk saya tempat ini lebih cocok dikunjungi di malam hari untuk tempat sekedar minum sambil hangout dibandingkan makan berat, selain karena suasananya mendukung juga karena harga makanannya cukup pricey. 


-------
Wilshire
The Foundry No. 8
Jl. Jenderal Sudirman, SCBD
Jakarta
Tel. (021) 92389963


View Larger Map